Jumat, 18 Desember 2015

ANFIS - ANATOMI KEPALA JANIN

BAB I

PENDAHULUAN

A.  Latar Belakang

            Kepala janin merupakan organ yang sangat sulit dikeluarkan dalam proses persalinan. Ukuran kepala janin yang bermacam-macam perlu diketahui agar pengukuran lingkar kepala dan kesesuaian dengan pintu panggul dapat diperbandingkan, sehingga proses persalinan normal melewati jalan lahir dapat berjalan dengan baik.

            Secara umum  bentuk kepala janin dan orang dewasa sama, yang membedakan hanya pada ukuran, kekuatan struktur jaringan tulang, dan sutura.  Jaringan lunak kepala janin terdiri dari lima lapisan (S-C-A-L-P) yaitu : Skin (S : Kulit),Connective tissue ,Aponeurosis Galea (A : fascia) lapisan ini merupakan lapisan terkuat, berupa fascia yang melekat pada tiga otot yaitu ke anterior – m. frontalis, Ke posterior – m. occipitalis, Ke lateral – m. temporoparietalis. Loose areolar tissue (L: jaringan areolar longgar), lapisan ini mengandung vena emissary yang menghubungkan SCALP, vena diploica, dan sinus vena intracranial (mis. Sinus sagitalis superior). Jika terjadi infeksi pada lapisan ini, akan dengan mudah menyebar ke intracranial. Dan Perikranium (P: periosteum), merupakan periosteum yang melapisi tulang tengkorak, melekat erat terutama pada sutura karena melalui sutura ini periosteum akan langsung berhubungan dengan endostium (yang melapisi permukaan dalam tulang tengkorak).

B.  Rumusan Masalah

Bagaimanakah anatomi kepala pada janin?

C.  Tujuan Penulisan

Untuk mengetahui anatomi kepala pada janin.

BAB II

PEMBAHASAN

A.  Gambar Anatomi Kepala Janin

           Kepala janin terdiri dari bagian muka dan bagian tengkorak. 


B.  Bagian tengkorak (Neuro Cranium)

            Tengkorak merupakan bagian terpenting dalam persalianan, yang terdiri dari:

a)  Tulang dahi (os. Frontale) 2 buah

b)  Tulang ubun-ubun (os. Parietale) 2 buah

c)  Tulang pelipis (os. Temporal) 2 buah

d)  Tulang belakang kepala (os. Occipital)

C. Bagian muka (Splachno Cranium)

     Susunan tulang muka dan dasar kepala sangat rapat sehingga tidak dapat melakukan atau terjadi moulage. Kedudukan tulang muka ditentukan dengan meraba hidung, dagu, mulut, dan rongga mata

a)  Tulang hidung (os. Nassal)

b)  Tulang pipi (os. Zigomatikum)

c)  Tulang rahang atas (os. Maxillare)

d)  Tulang rahang bawah (os. Mandibulare)

D. Hubungan antara tulang tengkorak

      Hubungan tulang tengkorak janin belum rapat sehingga kemungkinan mendekat saat persalinan tanpa membahayakan jaringan otak, disebut moulage. Celah-celah diantara tulang tengkorak yang ditutup dengan jaringan ikat disebut sutura.

a)  Sutura sagitalis (selah panah) antara tulang parietal.

b)  Sutura koronaria (sela mahkota) antara tulang frontalis dan tulangparietalis.

c)  Sutura lamboidea antara tulang occipitalis dan tulang parietalis.

d)  Sutura frontalis : antara ke-2 frontalis.

Disamping itu terdapat pertemuan antara sutura-sutura yang membentuk ubun-ubun (fontanella).

1)  Ubun-ubun besar (fontanella mayor)

-    Bentuk segi empat laying merupakan pertemuan antarasutura sagitalis, dan sutura koronaria, dan sutura frontalis.

-    Sudut lancipnya terletak di sutura sagitalis.

-    Sebagai petunjuk letak puncak kepala.

2)  Ubun-ubun kecil (fontanella minor)

-    Dibentuk oleh sutura sagitalis dan sutura lamboidea.

-    Sebagai petunjuk letak belakang kepala.

“Sutura dan ubun-ubun tertutup pada bayi sekitar 1,5 sampai 2 tahun.”

E. Ukuran Tulang Kepala Bayi Aterm

a.  Diameter suboksipito-bregmatika

-    Antara foramen magnum ke ubun-ubun basar.

-    Jaraknya 9,5 cm

-    Akan melalui jalan lahir pada letak belakang kepala, dengan lingkaran sirkumferensia suboksipito-bregmatikadengan ukuran 32 cm.

b. Diameter suboksipito-frontalis

-    Antara foramen magnum ke pangkal hidung

-    Jaraknya 11 cm

-    Ukuran yang melalui jalan lahir sirkumferensia suboksipito-frontalis dengan kedudukan fleksi sedang, belakang kepala.

c. Diameter fronto-oksipitalis

-    Antara titik pangkal hidung ke jarak terjauh pada belakang kepala

-    Jaraknya 12 cm

-    Lingkaran fronto-oksipitalis dengan sirkumferensia 34 cm melalui jalan lahir pada letak puncak kepala.

d.  Diameter mento-oksipitalis

-    Antara dagu ke titik terjauh belakang kepala.

-    Jaraknya 13,5 cm

-    Dengan sirkumferensia 35 cm melalui jalan lahir pada letak dahi.

e.  Diameter submento-bregmatika

-    Antara os hyoid ke ubun-ubun besar.

-    Jaraknya 9 cm.

-    Dengan sirkumferensia 32 cm melalui jalan lahir pada letak muka.

f. Ukuran Melintang

1.    Diameter biparietalis, antara kedua parietalis dengan ukuran 9,5 cm.

2.   Diameter bitemporalis, antara kedua tulang temporalis dengan ukuran 8,5 cm





BAB III

PENUTUP

A.  Kesimpulan

            Kepala janin terdiri dari bagian tengkorak (Neuro Cranium) dan bagian muka (Splachno Cranium). Hubungan antara tulang tengkorak disebut sutura, terdiri dariSutura sagitalis Sutura koronaria Sutura lamboidea dan Sutura frontalis.

            Disamping itu terdapat pertemuan antara sutura-sutura yang membentuk ubun-ubun (fontanella).

B.  Saran

            Mengetahui anatomi kepala janin dan ukuran kepala akan memberikan landasan bagi tenaga bidan dalam menentukan jenis persalinan, ketika kepala janin lebih besar dari pintu panggul maka sebaiknya persalinan normal dipertimbangkan.




DAFTAR PUSTAKA

Bambang. 2009. Kepala Janin. file:/// kepala%20janin/ INFORMASI %20 REPRODUKSI%20%20KEPALA%20JANIN.htm. Diakses Desember 2013.

Lina. 2011. Anatomi Kepala Janin.http://kepala%20janin/midwife% 20lina%20%20Anatomi%20Kepala%20Bayi.htm. Diakses Desember 2013.

Mochtar, Rustam, 1998, Sinopsis Obstetri, Jakarta : EGC

Winkjosastro, Hanifa, 2005, Ilmu Kebidanan, Jakarta : Yayasan Bina Pustaka

KWN - GEostrategis indonesia


BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

                   Reformasi di bidang hukum dan politik telah banyak dilakukan, namun kenyataannya tidak membawa perubahan yang berarti dalam kehidupan rakyat, terutama menyangkut kesejahteraan, baik lahir maupun batin. Dalam perkembangan kehidupan kenegaraan, nampak arah prinsip konstitusionalisme dan demokrasi sangat dominan.

                   Pendidikan kewarganegaraan sebenarnya dilakukan dan dikembangkan di seluruh dunia, meskipun dengan berbagai macam istilah atau nama. Matakuliah tersebut sering disebut sebagai civic education, citizenship education, dan bahkan ada yang menyebut sebagai democracy education. Matakuliah ini memiliki peran yang strategis dalam mempersiapkan warga negara yang cerdas, bertanggung jawab dan berkeadaban. Berdasarkan rumusan “Civic International” (1995), disepakati bahwa pendidikan demokrasi penting untuk pertumbuhan civic culture, untuk keberhasilan pengembangan dan pemeliharaan pemerintahan demokrasi (Mansoer, 2005).

Objek pembahasan Pendidikan Kewarganegaraan menurut Keputusan Dirjen Pendidikan Tinggi No.43/DIKTI/KEP/2006 salah satu yang menjadi substansi kajiannya adalah Geostrategi Indonesia. Di mana Pancasila merupakan dasar filosofi geostrategi Indonesia. Hal ini berdasarkan analisis sistematis bahwa Pancasila merupakan core philosophy dari Pembukaan UUD 1945, yang menurut ilmu hukum berkedudukan sebagai staatfundamentalnorm. Geostrategi diartikan sebagai metode untuk mewujudkan cita-cita proklamasi, sebagaimana tercantum dalam Pembukaan UUD 1945, melalui proses pembangunan nasional dengan memanfaatkan geopolitik Indonesia. Dengan Pancasila sebagai dasarnya, maka pembangunan Indonesia akan memiliki visi yang jelas dan terarah.


1.2 Rumusan Masalah

Adapun dalam pembahasan makalah yang berjudul Geostrategi Indonesia ini mengangkat rumusan masalah sebagai berikut:

1.   Apa pengertian Geostrategi?

2.   Apa saja sifat – sifat geostrategi Indonesia?

3.   Apa yang dimaksud dengan Ketahanan Nasional?


























BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Geostrategi

Geostrategi merupakan strategi dalam memanfaatkan kondisi geografi negara untuk menentukan tujuan dan kebijakan negara. Geostartegi merupakan pemanfaatan lingkungan untuk mencapai tujuan nasional. Geostrategi juga merupakan metode mewujudkan cita-cita proklamasi sebagaimana yang diamanatkan dalam pembukaan dan Undang-Undang Dasar 1945. Geostrategi juga untuk mewujudkan dan mempertahankan integrasi bangsa dalam masyarakat majemuk dan heterogen. Geostrategi Indonesia dirumuskan dalam wujud ketahanan nasional, sehingga bisa dikatakan geostartegi adalah ketahanan nasional itu sendiri. Ketahanan nasional itu sendiri adalah suatu kondisi dinamik suatu bangsa yang berisi keuletan dan ketangguhan yang mengandung kemampuan dalam menghadapi dan mengatasi segala ancaman, tantangan, hambatan maupun gangguan yang datang dari luar maupun yang datang dari dalam, yang secara langsung maupun tidak langsung dapat membahayakan integritas, identitas, kelangsungan hidup bangsa dan negara serta perjuangan mencapai tujuan nasional.

Berdasarkan penjelasan di atas dapat kita ketahui geostrategi ketahanan nasional bukan hanya mencakup ketahanan di bidang pertahanan dan keamanan, melainkan di segala bidang yang dapat mendukung integritas, identitas, kelangsungan hidup dan negara serta perjuangan mencapai tujuan nasional di antaranya mencakup bidang ideologi, politik, sosial, budaya, pertahanan dan keamanan negara.

Di dalam imlplementasi geostrategi ini, Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK), terutama Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK), memiliki peranan yang sangat krusial. Mengingat bahwa Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia, dengan lebih dari 17.000 pulau, maka tidak dapat disanggah lagi bahwa kebutuhan akan komunikasi dan informasi sangatlah penting. TIK berperan dalam menyediakan sarana dan prasarana untuk melakukan komunikasi dan bertukar informasi yang dapat mencakup seluruh pulau-pulau yang ada di Indonesia. Bayangkan saja semisal Indonesia tidak memiliki Teknologi Komunikasi yang memadai, jika suatu saat di suatu pulau atau daerah terjadi bencana dan daerah tersebut tidak bisa menghubungi daerah lain karena keterbatasan teknologi yang kita miliki, tentu saja hal tersebut akan mencoreng ketahanan nasional yang dimiliki oleh Indonesia. Sebagai contoh yang belum lama terjadi yaitu ketika terjadi tsunami di kepulauan Mentawai, dimana informasi bencana tersebut baru tersebar setelah beberapa hari. Padahal selama beberapa hari tersebut saudara-saudara kita di sana banyak yang menderita dan membutuhkan bantuan.

Selain itu TIK yang memadai, harus memiliki kemampuan untuk berkomunikasi bukan hanya di darat saja tetapi juga di laut, mengingat bahwa sebagian besar wilayah Indonesia adalah lautan. Didalam upaya menjaga pertahanan dan keamanan perairan Indonesia, TIK akan membantu memperlancar komunikasi dan koordinasi antar kapal. Dengan kemampuan teknologi informasi dan komunikasi yang dapat mencakup pulau-pulau dan perairan di seluruh Indonesia, maka diharapkan TIK ini akan mendukung kesatuan seluruh wilayah negara Indonesia.Suatu strategi memanfaatkan kondisi geografi Negara dalam menentukan kebijakan, tujuan, sarana untuk mencapai tujnas (pemanfaatan kondisi lingkungan dalam mewujudkan tujuan politik).

1.   Geostrategi Indonesia diartikan pula sebagai metode untuk mewujudkan cita-cita proklamasi sebagaimana yang diamanatkan dalam pembukaan dan UUD 1945.

2.   Ini diperlukan untuk mewujudkan dan mempertahankan integrasi bangsa dalam masyarakst majemuk dan heterogen berdasarkan Pembukaan dan UUD 1945.

3.   Geostrategi Indonesia dirumuskan dalam wujud Ketahanan Nasional.
Geostrategi Indonesia tiada lain adalah ketahanan nasional.

4.   Ketahanan Nasional merupakan kondisi dinamik suatu bangsa yang berisi keuletan dan ketangguhan yang mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan nasional, di dalam menghadapi dan mengatasi segala AGHT baik yang datang dari luar maupun dari dalam yang langsung maupun tidak langsung membahayakan integritas, identitas, kelangsungan hidup bangsa dan Negara serta perjuangan mengejar tujuan nasional.

5.   Menggunakan kerangka pikir Pancasila yang komprehensif-integral, dalam IPTEK dikenal dengan pemikiran kesisteman. Sedangkan sub sistemnya berupa aspek kekuatan alamiah dan aspek kekuatan sosial.

6.   Dalam pengaturan dan penyelenggaraan negara (kehidupan nasional) masalah keamanan dan kesejahteraan ibarat sebagai sebuah koin. Satu sisi merupakan gambaran kesejahteraan, sisi yang lain adalah gambaran keamanan.

7.   Ketahanan Nasional merupakan integrasi dari ketahanan masing-masing aspek kehidupan sosial.

2.2 Sifat- Sifat Geostrategi Indonesia

1.                   Bersifat daya tangkal. Dalam kedudukannya sebagai konsepsi penangkalangeostrategi Indonesia ditujukan untuk menangkal segala bentuk ancaman,gangguan, hambatan dantantangan terhadap identitas, integritas,eksistensi bangsa dan negara Indoesia.

2.          Bersifat developmental/pengembangan.yaitu pengembangan potensi kekuatanbangsa dalam ideologi, politik, ekonomi,sosial budaya, hankam sehingga tercapai kesejahteraan rakyat.

2.3 PengertianHakikat Ketahanan Nasional

Pengertian Ketahanan Nasional adalah suatu kondisi dinamis suatu bangsa, yang berisi keuletan dan ketangguhan, yang mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan nasional dalam menghadapi dan mengatasi segala ancaman, gangguan, hambatan dan tantangan, baik yang datang dari luar maupun dari luar negeri, yang langsung maupun tidak langsung membahayakan integritas, identitas, kelangsungan hidup bangsa dan negara serta perjuangan dalam mengejar tujuan nasional Indonesia (Suradinata, 2005: 47).

Dalam hubungan dengan realisasi pelaksanaan dan penyelenggaraan negara, maka filsafat Pancasila merupakan esensi dari ‘staatsfundamentalnorm’ atau pokok kaidah negara yang fundamental. Konsekuensinya Pancasila merupakan suatu pangkal tolak derivasi duari seluruh peraturan perunfang-undangan di Indonesia, termasuk hukum dasar dan selurh system hokum positif lainnya (Kaelan, 2004). Sementara itu dalam hubungannya dengan ketahanan nasional, dalam konsepsi dan seluruh pelaksanaannya harus memiliki landasan yuridis yang jelas. Atas dasar pengertian inilah maka landasan konstitusional atau landasan yuridis ketahanan nasional Indonesia adalah UUD 1945, yang bersumber pada dasar falsafah Pancasila.

2.3.1  Konsepsi Ketahanan Nasional

Secara konseptual, ketahanan nasional suatu bangsa dilatarbelakangi oleh:

1.      Kekuatan apa yang ada pada suatu bangsa dan negara sehingga ia mampu mempertahankan kelangsungan hidupnya

2.      Kekuatan apa yang harus dimiliki oleh suatu bangsa dan negara sehingga ia selalu mampu mempertahankan kelangsungan hidupnya, meskipun mengalami berbagai gangguan, hambatan dan ancaman baik dari dalam maupun dari luar.

3.      Ketahanan atau kemampuan bangsa untuk tetap jaya, mengandung makna keteraturan (regular) dan stabilitas, yang di dalamnya terkandung potensi untuk terjadinya perubahan (the stability idea of changes) (Usman, 2003:5).

Berdasarkan konsep pengertiannya maka yang dimaksud dengan ketahanan adalah suatu kekuatan yang membuat suatu bangsa dan negara dapat bertahan, kuat menghadapi ancaman, gangguan, hambatan dan tantangan. Tantangan adalah merupakan suatu usaha yang bersifat menggugah kemampuan, adapun ancaman adalah suatu usaha untuk mengubah atau merombak kebijaksanaan atau keadaan secara konsepsional dari sudut kriminal maupun politis. Adapun hambatan adalah suatu kendala yang bersifat atau bertujuan melemahkan yang bersifat konseptual yang berasal dari dalam sendiri. Apabila hal hal tersebut berasal dari luar maka dapat disebut sebagai kategori gangguan.

2.3.2 Berdasarkan pengertian sifat-sifat dasar ketahanan nasional adalah:

a.       Integratif
Hal itu mengandung pengertian segenap aspek kehidupan kebangsaan dalam hubungannya dengan lingkungan sosialnya, lingkungan alam dan suasana ke dalam saling mengadakanpenyesuaian yang selaras dan serasi.

b.      Mawas ke dalam

Ketahanan nasional terutama diarahkan kepada diri bangsa dan negara itu sendiri, untuk mewujudkan hakikat dan sifat nasionalnya. Pengaruh luarnya adalah hasil yang wajar dari hubungan internasional dengan bangsa lain.

c.       Menciptakan kewibawaan

Ketahanan nasional sebagai hasil pandangan yang bersifat integrative mewujudkan suatu kewibawaan nasional serta memiliki deterrent effect, yang harus diperhitungkan pihak lain.

d.      Berubah menurut waktu

Ketahanan nasional suatu bangsa pada hakikatnya tidak bersifat tetap, melainkan sangat dinamis. Ketahanan nasional dapat meningkat atau bahkan dapat juga menurun, dan hal ini sangat tergantung kepada situasi dan kondisi.

Konsepsi ketahanan nasional tidak memandang aspek-aspek alamiah dan kemasyarakatan secara terpisah-pisah melainkan meninjaunya secara korelatif, di mana aspek yang satu senantiasa berhubungan erat dengan lainnya, sedangkan keseluruhannya merupakan suatu konfigurasi yang menimbulkan daya tahan nasional.

2.3.3 Ketahanan Nasional sebagai Kondisi

Ditinjau dari segi sifatnya maka sebenarnya konsepsi ketahanan nasional tersebut bersifat objektif dan umum, oleh karena itu secara teoritis dapat diterapkan di negara manapun juga. Dalam hubungan dengan penerapan konsepsi tersebut faktor situasi dan kondisi negara sangat menentukan. Oleh karena itu meskipun secara konsepsional sama, namun karena situasi dan kondisi negara berbeda-beda, maka wujud ketahanan nasional akan berbeda-beda pula.

Dalam hubungan dengan ketahanan nasional Indonesia dengan memperhatikan berbagai macam bahaya, gangguan yang mengancam, serta situasi dan kondisi dalam negara Indonesia, maka ditentukan strategi untuk memertahankan kelangsungan hidup negara Indonesia. Bagi bangsa dan negara Indonesia bahaya yang mengancam dapat berupa subversi dan infiltrasi terhadap semua bidang kehidupan masyarakat, serta adanya kelemahan-kelemahan yang inheren denga suatu masyarakat majemuk yang sedang membangun, maka strategi yang dipilih adalah strategi untuk mempertahankan kelangsungan hidup bangsa dan negara Indonesia, maka cara yang dipilih adalah dengan memantapkan ketahanan nasional. Strategi ini ditentukan berdasarkan pengalaman sendiri, yang kemudian diolah dan disistematisir hingga menjadi doktrin. Demikianlah maka ketahanan suatu bangsa adalah merupakan suatu persoalan universal, sedang cara dan strategi yang ditentukan berbeda-beda. Terdapat berbagai istilah misalnya strategy of interdependence, strategy of limited war, sedangkan bagi bangsa Indonesia dikembangkan konsepsi strategi ketahanan nasional (Suradinata, 2005: 50). 

2.3.4 Asas- Asas Ketahanan Nasional Indonesia

Asas Ketahanan Nasional Indonesia adalah tata laku yang didasari nilai-nilai yang tersusun berlandaskan Pancasila, UUD 1945 dan Wawasan Nasional yang terdiri dari :

1.      Asas Kesejahteraan dan Keamanan

Kesejahteraan dan keamanan dapat dibedakan tetapi tidak dapat dipisahkan dan merupakan kebutuhan manusia 8 yang mendasar dan esensial, baik sebagai perorangan maupun kelompok dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Dengan demikian kesejahteraan dan keamanan merupakan asas dalam sistem kehidupan nasional dan merupakan nilai intrinsik yang ada padanya.

Dalam realisasinya kondisi kesejahteraan dan keamanan dapat dicapai dengan menitikberatkan pada kesejahteraan tetapi tidak mengabaikan keamanan. Sebaliknya memberikan prioritas pada keamanan tidak boleh mengabaikan kesejahteraan. Oleh karena itu, keduanya harus selalu ada, berdampingan pada kondisi apapun sebab keduanya merupakan salah satu parameter tingkat ketahanan nasional sebuah bangsa dan negara.

2.      Asas Komprehensif Intergral atau Menyeluruh Terpadu

Sistem kehidupan nasional mencakup segenap aspek kehidupan bangsa secara utuh menyeluruh dan terpadu dalam bentuk perwujudan persatuan dan perpaduan yang seimbang, serasi dan selaras dari seluruh aspek kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Dengan demikian, ketahanan nasional mencakup ketahanan segenap aspek kehidupan bangsa secara utuh, menyeluruh dan terpadu (komprehensif integral)

3.      Asas mawas ke dalam dan mawas ke luar

Sistem kehidupan nasional merupakan perpaduan segenap aspek kehidupan bangsa yang saling berinteraksi. Disamping itu, sistem kehidupan nasional juga berinteraksi dengan lingkungan sekelilingnya. Dalam prosesnya dapat timbul berbagai dampak baik yang bersifat positif maupun negatif. Untuk itu diperlukan sikap mawas kedalam dan ke luar.

·         Mawas kedalam: mawas ke dalam bertujuan menumbuhkan hakikat, sifat dan kondisi kehidupan nasional itu sendiri berdasarkan nilainilai kemandirian yang proporsional untuk meningkatkan kualitas derajat kemandirian bangsa yang ulet dan tangguh. Hal itu tidak berarti bahwa ketahanan nasional mengandung sikap isolasi dan atau nasionalisme sempit (chauvinisme).

·         Mawas ke luar: mawas ke luar bertujuan untuk dapat mengantisipasi dan ikut berperan serta menghadapi dan mengatasi dampak lingkungan strategis luar negeri, serta menerima kenyataan adanya saling interaksi dan ketergantungan dengan dunia internasional. Untuk menjamin kepentingan nasional, kehidupan nasional harus mampu mengembangkan kekuatan nasional, agar memberikan dampak keluar dalam bentuk daya tangkal dan daya tawar. Namun demikian, interaksi dengan pihak lain diutamakan dalam bentuk kerjasama yang saling menguntungkan.

4.      Asas kekeluargaan

Asas kekeluargaan mengandung keadilan, kearifan, kebersamaan, kesamaan, gotong-royong, tenggang rasa dan tanggung jawab dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Dalam asas ini diakui adanya perbedaan yang harus dikembangkan secara serasi dalam hubungan kemitraan serta dijaga agar tidak berkembang menjadi konflik yang bersifat antagonistik yang saling menghancurkan.



BAB III
PENUTUP

Kesimpulan

Geostrategi merupakan metode atau aturan-aturan untuk mewujudkan cita-cita dan tujuan melalui proses pembangunan yang memberikan arahan tentang bagaimana membuat strategi pembangunan dan keputusan yang terukur dan terimajinasi guna mewujudkan masa depan yang lebih baik, lebih aman, dan bermartabat.

Geostrategi Indonesia diperlukan dan dikembangkan untuk mewujudkan dan mempertahankan integritas bangsa dan wilayah tumpah darah negara Indonesia, megingat kemajemukan bangsa Indonesia serta sifat khas wilayah tumpah darah negara Indonesia, maka geostrategi Indonesia dirumuskan dalam bentuk Ketahanan Nasional.

Ketahanan Nasional adalah suatu kondisi dinamis suatu bangsa, yang berisi keuletan dan ketangguhan, yang mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan nasional dalam menghadapi dan mengatasi segala ancaman, gangguan, hambatan dan tantangan, baik yang datang dari luar maupun dari luar negeri, yang langsung maupun tidak langsung membahayakan integritas, identitas, kelangsungan hidup bangsa dan negara serta perjuangan dalam mengejar tujuan nasional Indonesia. Ketahanan Nasional berpengaruh terhadap berbagai aspek kehidupan berbangsa dan bernegara, diantaranya aspek ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya, dan aspek pertahanan dan keamanan.

INILAH JADWAL AKTIVITAS ORGAN TUBUH SEHARI-HARI


Banyak sekali orang yang masih sering begadang yang pada akhirnya banyak timbul penyakit akibat kebiasaan begadang itu. Atau banyak anak yang susah tidur dan sering mengantuk dalam pelajaran di sekolah. Hal-hal seperti itu disebabkan karena mereka kurang memiliki pemahaman terhadap jam kerja organ tubuh kita. Organ tubuh kita mempunyai jam kerja sendiri–sendiri.

Setiap Organ tubuh memiliki waktu piket. Menurut ilmu Traditional Chinese Medicine (TCM), ada 12 organ utama dalam tubuh kita, yakni paru-paru, usus besar, lambung, limpa, jantung, usus kecil, kantung kemih, ginjal, selaput jantung, tiga pemanas, kandung empedu, dan hati. Untuk itu mari kita simak jadwal berikut :

LAMBUNG : 07.00 – 09.00
Organ lambung sedang kuat bekerja pada jam–jam ini. Maka dari itu dianjurkan untuk sarapan pagi untuk proses pembentukan energi tubuh. Minum jus atau ramuan dianjurkan sebelum sarapan pagi di saat perut masih kosong, sehingga zat yang berguna akan segera cepat terserap oleh tubuh kita.

LIMPA : 09.00 – 11.00
Organ limpa sedang kuat–kuatnya bekerja pada jam ini, dalam mengirim cairan nutrisi untuk energi pertumbuhan. Bila pada jam–jam ini Anda merasa mengantuk hal tersebut dapat diartikan bahwa fungsi organ limpa Anda lemah. Kurangi konsumsi gula, lemak, minyak dan protein hewani.

JANTUNG : 11.00 – 13.00
Organ jantung pada jam–jam ini sedang bekerja dengan kuat maka harus banyak beristirahat, hindari panas dan kegiatan fisik, ambisi dan emosi agar tidak menambah beban kerja organ jantung terutama penderita gangguan pembuluh darah.

HATI : 13.00 – 15.00
Organ hati pada jam ini bekerja dengan lemah, bila orang tidur, darah merah berkumpul dalam organ hati dan terjadi proses regenerasi sel–sel hati. Apabila fungsi hati kuat maka tubuh kuat untuk menangkal semua penyakit.

PARU–PARU : 15.00 – 17.00
Organ paru–paru lemah pada jam–jam ini. Maka diperlukan istirahat, tidur untuk proses pembuangan racun dan proses pembentukan energi paru–paru.

GINJAL : 17.00 – 19.00
Organ ginjal kuat bekerja dalam jam–jam ini. Sebaiknya digunakan untuk belajar karena terjadi proses pembentukan sumsum tulang dan otak serta kecerdasan.

LAMBUNG : 19.00 – 21.00
Organ lambung bekerja lemah pada jam–jam ini. Maka dianjurkan untuk tidak mengkonsumsi makanan yang sulit untuk dicerna atau lama dicerna atau lebih baik untuk berhenti makan pada jam–jam ini.

LIMPA : 21.00 – 23.00
Organ limpa bekerja lemah pada jam–jam ini. Terjadi proses pembuangan racun dan proses regenerasi sel limpa. Maka dianjurkan untuk beristirahat. Misal dengan mendengarkan musik yang tenang untuk meningkatkan imunitas.

JANTUNG : 23.00 – 01.00
Organ jantung lemah pada jam-jam ini. Maka dianjurkan untuk beristirahat tidur, apabila masih terus beraktifitas seperti bekerja dan begadang maka akan dapat melemahkan fungsi jantung.

HATI : 01.00 – 03.00
Organ hati bekerja kuat pada jam–jam ini. Terjadi proses pembuangan racun atau limbah hasil metabolism tubuh. Apabila ada gangguan fungsi hati tercermin pada kotoran dan gangguan mata. Apabila ada lukan dalam akan terasa nyeri.

PARU–PARU : 03.00 – 05.00
Organ paru–paru pada jam–jam ini bekerja dengan kuat. Terjadi proses pembuangan limbah atau racun pada organ paru–paru. Apabila terjadi batuk–batuk, bersin–bersin dan berkeringat menandakan adanya gangguan fungsi paru–paru. Maka dianjurkan untuk sering melakukan olah nafas untuk mendapatkan energi paru–paru yang sehat dan kuat serta kurangi aktifitas yang dapat melemahkan fungsi paru–paru seperti merokok.

USUS BESAR : 05.00 – 07.00
Organ usus besar bekerja kuat pada jam–jam ini. Maka dianjurkan untuk membiasakan diri BAB (Buang Air Besar) secara teratur pada jam–jam ini.

Setelah kita mengetahui jam kerja di atas dimana pada jam–jam terntenu ada organ yang kuat bekerja dan lemah bekerja. Maka marilah kita untuk mulai menjaga kesehatan organ tubuh kita. Mulai kurangi kebiasaan–kebiasaan yang dapat melemahkan fungsi organ tubuh kita.

 

Minggu, 18 Oktober 2015

BIOREP - Hormon-Hormon yang Mempengaruhi Reproduksi pada Perempuan dan Laki-Laki

  • Pengertian Hormon
            Hormon berasal dari bahasa Yunani yang berarti merangsang. Hormon yang dihasilkan oleh kelenjar endokrin langsung disekresikan ke dalam darah karena tidak memiliki saluran sendiri. Hormon adalah melekul yang berfungsi di dalam tubuh sebagai sinyal kimia. Hormon dibebaskan sel-sel khusus yang disebut sel-sel endokrin karena sel-sel tersebut bersekresi ke arah dalam dan berbeda dari sel-sel eksokrin, yang bersekresi ke dalam rongga tubuh atau permukaan tubuh.
Sistem kerja hormon berdasarkan mekanisme umpan balik. Artinya, kekurangan atau kelebihan hormon tertentu dapat mempengaruhi produksi hormon yang lain. Hal ini disebut homeostasis, yang berarti seimbang. Di dalam tubuh manusia terdapat tujuh kelenjar endokrin yang penting, yaitu hipotalamus, hipofisis, tiroid, paratiroid, kelenjar andrenal, pankreas, dan kelenjar gonad (ovarium atau testis).
Hormon merupakan suatu zat yang dihasilkan oleh suatu bagian dalam tubuh. Organ yang berperan dalam sekresi hormon dinamakan kelenjar endokrin. Disebut demikian karena hormon yang disekresikan diedarkan ke seluruh tubuh oleh darah dan tanpa melewati saluran khusus. Di pihak lain, terdapat pula kelenjar eksokrin yang mengedarkan hasil sekresinya melalui saluran khusus.
  •  Kelenjar yang Menghasilkan Hormon

Ada empat kelenjar endokrin yang terdapat di dalam tubuh yang dapat menghasilkan hormon reproduksi, yakni, Kelenjar Hipofisa, Kelenjar Ovarium, Endometrium, dan Testis.
  
  Berikut hormon-hormon yang dihasilkan oleh empat kelenjar diatas, antara lain adalah ;
Tabel 1. Kelenjar yang menghasilkan hormon reproduksi
No
Nama Kelenjar
Hormon yang dihasilkan
1
Hipofisa
·      Follicle Stimulating Hormone (FSH)
·      Luteinizing Hormone (LH)
·      Luteotropic Hormone (LTH)
2
Ovarium
·      Estrogen
·      Progesteron
3
Endometrium
·      Human Chorionic Gonadotropin (HCG)
4
Testis
·      Testosteron

2.3  Macam-Macam Hormon ReproduksiTabel 2. Hormon reproduksi pada manusia
Hormon pada Pria
Hormon pada Wanita
·     Hormon testosteron
·     Hormon gonadotropin
·     Hormon estrogen
·     Hormon pertumbuhan
·      Hormon GnRH (Gonadotropin
 Releasing Hormon)
·      Hormon  FSH
·      Hormon LH
·      Hormon estrogen

  • Hormon pada Pria


1.      Testosteron
Testoteron disekresi oleh sel-sel Leydig yang terdapat diantara tubulus seminiferus. Hormon ini penting bagi tahap pembelahan sel-sel germinal untuk membentuk sperma, terutama meosis untuk membentuk spermatogenesis sekunder.
Dihasilkan oleh sel intertisial yang terletak antara tubulus seminiferus. Sel ini berjumlah sedikit pada bayi dan anak, tetapi banyak terdapat pada pria dewasa.
Setelah pubertas, sel intertisial banyak menghasilkan hormon testosteron yang disekresikan oleh testis. Sebagian besar testosteron berikatan longggar dengan protein plasma yang terdapat dalam darah dan sebagian terikat pada jaringan yang dibuahi dalam sel menjadi dehidrasi testosteron. Testosteron yang tidak terikat pada jaringan dengan cepat di ubah oleh hati menjadi aldosteron dan dehidroepialdosteron. Konjugasi ini disekresikan dalam usus menjadi empedu ke dalam urin.
Fungsi testosteron adalah sebagai berikut:
a)   Efek desensus (penempatan) testis. Hal ini menunjukkan bahwa testosteron merupakan hal yang penting untuk perkembangan seks pria selama kehidupan manusia dan merupakan faktor keturunan.
b)   Perkembangan seks primer dan sekunder: sekresi testosterone setelah pubertas menyebabkan penis, testis, dan skrotum membesar sampai usia 20 tahun serta mempengaruhi pertumbuhan sifat seksual sekunder pria mulai pada masa pubertas.
2.   Hormon Gonadotropin
Kelenjar hipofisis anterior menghasilkan dua macam hormon yaitu Lutein Hormon (LH) dan Folikel Stimulating Hormon (FSH). Bila testis dirangsang oleh LH dari kelenjar hipofisis, maka sekresi testosteron selama kehidupan fetus penting untuk peningkatan pembentukan organ seks pria.
LH disekresi oleh kelenjar hipofisis anterior. LH berfungsi menstimulasi sel-sel Leydig untuk mensekresi testoteron. FSH juga disekresi oleh sel-sel kelenjar hipofisis anterior dan berfungsi menstimulasi sel-sel sertoli. Tanpa stimulasi ini, pengubahan spermatid menjadi sperma tidak akan terjadi.
Perubahan spermatogenesis menjadi spermatosit dalam tubulus seminiferus dirangsang oleh FSH. Namun, FSH tidak dapat menyelesaikan pembentukan spermatozoa. Oleh karena itu, testosteron disekresikan secara serentak oleh sel intertisial yang berdifusi menuju tubulus seminiferus. Testosteron diperlukan untuk proses pematangan akhir spermatozoa.
3.   Hormon Estrogen
Dibentuk dari testosteron dan dirangsang oleh hormon perangsang folikel. Hormon ini memungkinkan spermatogenesis untuk menyekresi protein pengikat endogen untuk mengikat testosteron dan estrogen serta membawa keduanya ke dalam cairan lumen tubulus seminiferus untuk pematangan sperma.
4.   Hormon Pertumbuhan
Hormon pertumbuhan diperlukan untuk mengatur fungsi metabolisme testis. Hormon pertumbuhan secara khusus meningkatkan pembelahan awal pada spermatogenesis. Bila tidak terdapat hormon pertumbuhan, maka spermatogenesis sangat berkurang atau tidak ada sama sekali.
  • Hormon pada Wanita

1.      Hormon GnRH (Gonadotrophin Releasing Hormon)
Diproduksi di hipotalamus, kemudian dilepaskan, berfungsi menstimulasi hipofisis anterior untuk memproduksi dan melepaskan hormon-hormon gonadotropin (FSH/LH).
2.      Hormon FSH (Follicle Stimullating Hormone)
Diproduksi di sel-sel basa hipofisis anterior, sebagai respon terhadap GnRH. Berfungsi memicu pertumbuhan dan pematangan folikel dan sel-sel granulosa di ovarium wanita (pada pria: memicu pematangan sperma di testis). Pelepasannya periodic/pulsatif, waktu paruh eliminasi pendek (sekitar 3 jam), sering tidak ditemukan dalam darah. Sekresinya dihambat oleh enzim inhibin dari sel-sel granulose ovarium, melalui mekanisme feedback negatif.
Follicle Stimulating Hormone (FSH) : berfungsi Merangsang pematanganØ folikel dalam ovarium dan menghasilkan estrogen, mengendalikan ciri seksual pria & wanita (penyebaran rambut, pembentukan otot, tekstur & ketebalan kulit, suara dan bahkan mungkin sifat kepribadian)
3.      Hormon LH (Lutinizing Homone)/ICSH (Interstitial Cell Stimulating Hormon)
Diproduksi di sel-sel kromofob hipofisis anterior. Bersama FSH,LH berfungsi memicu perkembangan folikel (sel-sel teka dan se-sel granulosa) dan juga mencetuskan terjadinya ovulasi dipertengahan siklus( LH-surge). Selama fase luteal siklus, LH meningkatkan dan mempertahankan fungsi siklus luteum pascaovulasi dalam menghasilkan progesterone. Pelepasannya juga periodic/pulsatif, kadarnya dalam darah berfariasi setiap fase siklus, waktu paruh eliminasinya pendek (sekitar satu jam). Kerja sangat cepat dan singkat. (Pada pria: LH memicu sintesis tertosteron di sel-sel leydig testis).
Luteinizing Hormone (LH) : berfungsi mempengaruhi pematangan folikel dalam ovarium dan menghasilkan progestron, mengendalikan fungsi reproduksi (pembentukan sperma & sementum, pematangan sel telur, siklus menstruasi.
4.      Hormon Estrogen
Estrogen (alami) diproduksi terutama oleh sel-sel teka internal folikel di ovarium secara primer, dan dalam jumlah lebih sedikit juga diproduksi di kelenjar adrenal mrlalui konfersi hormone androgen. Pada pria diproduksi juga sebagian di testis. Selama kehamilan, diproduksi juga oleh plasenta. Berfungsi stimulasi pertumbuhan dan perkembangan (proliferasi) pada berbagai organ reproduksi wanita. Estrogen berfungsi untuk merangsang sekresi hormon LH.
Pada uterus: menyebabkan proliferasi endometrium. Pada serviks: menyebabkan pelunakan serviks dan pengentalan lendir serviks pada vagina : menyebabkan proliferasi epitel vagina. Pada payudara : menstimulasi pertumbuhan payudara, juga mengatur distribusi lemak tubuh. Pada tulang, estrogen juga menstimulasi osteoblas sehingga memicu pertumbuhan / generasi tulang. Pada wanita pascamenopouse, untuk pencegahan tulang kropos/ osteoporosis, dapat diberikan terapi hormone estrogen (sintetik) pengganti.
Hormon estrogen berfungsi mengendalikan perkembangan ciri seksual & sistem reproduksi wanita, saat pembentukan kelamin sekunder wanita, seperti bahu mulai berisi, tumbuhnya payudara, pinggul menjadi lebar, dan rambut mulai tumbuh di ketiak dan kemaluan. Di samping itu, hormon enstrogen juga membantu dalam pembentukan lapisan endometrium.
5.      Progesteron
Progesteron (alami) diproduksi terutama di korpus luteum di ovarium, sebagian diproduksi di kelenjar adrenal, dan pada kehamilan juga diproduksi di plasenta. Progesteron menyebabkan terjadinya proses perubahan sekretorik (fase sekresi) pada endometrium uterus, yang mempersiapkan endometrium uterus berada pada keadaan yang optimal jika terjadi implantasi. Progesteron untuk menghambat sekresi FSH dan LH.
Hormon progesteron : berfungsi mempersiapkan lapisan rahim untuk penanaman sel telur yang telah dibuahi, mempersiapkan kelenjar susu untuk menghasilkan susu, menjaga penebalan endometrium, menghambat produksi hormon FSH, dan memperlancar produksi laktogen (susu). Hormon ini dihasilkan oleh korpus luteum dan dirangsang oleh LH.
6.      HCG (Human Chorionic Gonadotrophin)
Mulai diproduksi sejak usia kehamilan 3-4 minggu oleh jaringan trofoblas (plasenta). Berfungsi meningkatkan dan mempertahankan fungsi korpus luteum dan produksi hormon-hormon steroid terutama pada masa-masa kehamilan awal. Mungkin juga memiliki fungsi imunologik. Deteksi HCG pada darah atau urine dapat dijadikan sebagai tanda kemungkinan adanya kehamilan.
7.      LTH (Lactotrophic Hormon) / Prolactin
Diproduksi di hipofisis anterior, memiliki aktifitas memicu / meningkatkan produksi dan sekresi air susu oleh kelenjar payudara. Di ovarium, prolaktin ikut mempengaruhi pematangan sel telur dan mempengaruhi pematangan sel telur dan mempengaruhi pematangan sel telur dan mempengaruhi fungsi korpus luteum.
  •  Siklus Estrus dan Menstruasi

Berbeda dengan laki-laki, wanita hanya mengeluarkan satu sel telur saja, selama waktu tertentu (siklus). Ovulasi pada wanita berhubungan dengan siklus yang dikontrol oleh hormon. Pada manusia dan primata, siklus reproduksinya disebut siklus menstruasi, sedangkan pada mamalia lain disebut siklus estrus. Menstruasi dapat diartikan sebagai luruhnya ovum yang tidak dibuahi beserta lapisan dinding uterus yang terjadi secara periodik. Darah menstruasi sering disertai jaringan-jaringan kecil yang bukan darah. Siklus reproduksi ini umumnya memiliki periode 28 hari hingga satu bulan, oleh krena itu disebut mens (berasal dari bahasa latin, menses yang arinya bulan).
Siklus estrus merupakan suatu perilaku seksual yang agresif dari hewan betina pada saat terjadi ovulasi. Estrus ini merupakan peristiwa yang paling menonjol dari siklus reproduksi mamalia selain manusia dan primata. Oleh karena itu, siklus reproduksinya disebut siklus estrus.
Tabel 3. Perbedaan siklus estrus dan menstruasi
Siklus Estrus
Siklus Menstruasi
·      Tidak terjadi pembuahan maka endometrim akan dikeluarkan bersama darah.
·      Siklus menstruasi wanita umumnya 28 hari sekali.
·      Tidak terjadi pendarahan karena endometrium diserap (reabsorpsi) oleh uterus.
·      Siklus estrus pada tikus hanya 5 hari sekali.
Selama ovulasi, kandungan estrogen tinggi, sehingga lendir pada serviks tipis. Keadaan itu melancarkan sperma untuk bergerak dari vagina ke uterus. Setelah ovulasi, kandungan progesteron meningkat, dan lendir serviks menebal dan lengket. Lendir itu akan menghalangi jalan masuk sperma ke uterus.
  • Fase Siklus Menstrusi

Siklus menstruasi pada wanita terdiri dari tiga fase, yaitu fase aliran menstruasi, fase proliferasi dan sekresi.
1.      Fase aliran menstruasi
Tahap ini berlangsung selama 4-6 hari dalam satu siklus. Oleh karena hormon estrogen dan progesteron berhenti dikeluarkan, maka endometrium mengalami degenerasi. Darah, mukus dan sel-sel epitel dikeluarkan sebagai darah haid dari rongga uterus ke vagina. Dengan menurun dan hilanganya progesteron dan estrogen, FSH aktif di produksi lagi dan siklus dimulai kembali.
2.      Fase proliferasi
Fase ini dikendalikan oleh hormon estrogen maka disebut juga “fase estrogenik”. Fase ini dimulai pada hari ke-5 sampai hari ke-14  dari siklus.
Setiap bulan setelah haid, hipofisis menskresikan FSH. Ormon ini berpengarauh terhadap proses pertumbuhan dan pematangan ovum dan folikel Graaf. Selama pertumbuhan folikel menjadi folikel graaf terjadi proses pembentukan dan pengeluaran hormon estrogen. Estroge berfungsi untuk membangan edometrium sehingga endometrium rahim menebal hingga 5-7 cm. Selain itu, estrogen juga mempengaruhi kelenjar serviks untuk menghasilkan cairan encer.
Adanya estrogen akan menghambat pengeluaran FSH dan memacu pengeluaran LH yang dikeluarkan oleh lobus anterior hipofisis. Pada tahap akhir, dengan pecahnya folikel graaf, ovum perlepas dan terlempar keluar disebut ovulasi, kira-kira hari ke-14 dari suatu siklus.
3.      Fase sekresi (fase progesteron)
Fase ini terjadi pada hari ke 14-28 dari siklus. Folikel graaf yang pecah pada saat ovulasi berubah menjadi korpus rubrum yang mengandung banyak darah. Adanya LH menyebabkan korpus rubrum berubah menjadi korpus luteum (badan kuning). Korpus luteum mensekresikan hormon progesteron.
Selama fase sekresi, endometrim terus menebal. Arteri-arteri mebesar, dan kelenjar endometrium tumbuh. Perubahan endometrium dipengaruhi oleh hormon estrogen dan progesteron yang disekresikan oleh korpus luteum sesudah ovulasi. Jika tidak ada kehamilan, korpus luteum berdegenerasi sehingga progesteron dan estrogen menurun bahkan sampai hilang.